Dua Perenang Bali Pari Ikuti IOC

"Sebab pada 6-8 Desember ada kejuaraan renang Bandung Open. Karena anak-anak lama tidak ke sana, mereka banyak yang akan mengikuti kejuaraan tersebut. Sedangkan di IOC yang ikut dua perenang," ujar Putu Era, Jumat (8/11). 

Kedua perenang  saat ini sedang di Jakarta. Yakni, Dwiyaning Aprillia Putri dan Pande Made Iron Digjaya. Made Iron di Jakarta, karena dapat panggilan Pelatnas SEA Games 2025 Thailand. Di IOC, Made Iron turun di tiga nomor, yakni 50, 100 dan 200 meter gaya dada. 

Made Iron akan bersaing dengan perenang dari sejumlah klub di tanah air. Bahkan, dia akan bersaing pula dengan sesama perenang Pelatnas. Karena itu, Made Iron diharapkan memetik hasil terbaik di IOC. Sedangkan Dwiyaning, di Jakarta karena kuliah.

"Dwiyaning baru saja menempuh pendidikan di University of Jakarta International di Jakarta," kata Era. 

Di IOC, Dwiyaning turun di nomor 50, 100, 200, 400, 800 dan 1.500 meter gaya bebas. Sebagai persiapan mengikuti IOC, Dwiyaning menjalani latihan di salah satu klub renang di Jakarta. "Namun, dia tetap membawa nama Bali Pari," papar Era. 

Pesang Dwiyaning juga tidak berbeda jauh dengan Made Iron. Dia akan menghadapi perenang dari sejumlah klub di Indonesia, termasuk perenang yang saat ini berada di Pelatnas. Meski persaingan kuat, Era optimistis Dwiyaning mampu memperoleh salah satu tempat di podium IOC. Sebab, selama ini Dwiyaning sering di peringkat satu, dua, tiga atau empat. 

"Semoga di IOC, Dwiyaning mendapatkan medali," kata perempuan yang juga pelatih renang Pelatnas ini. 

Bahkan terakhir, Dwiyaning mempersembahkan medali perunggu bagi kontingen Bali di nomor 10.000 meter open water PON 2024 di Danau Toba, Sumatera Utara. Dengan prestasi itu, kata Putu Era, peluang Dwiyaning mendapatkan medali IOC ada di nomor 800 atau 1.500 meter gaya bebas.  k22