ARTICLE AD BOX
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) Abhiram Singh Yadav berharap Spice and Sand Cup 2024 menjadi wadah untuk mempererat hubungan antarwarga kedua negara. Sebab Diplomasi olahraga membawa dimensi baru dalam hubungan people-to-people antara India dan Indonesia.
“Cricket sebagai salah satu olahraga populer di India kini menjadi sarana mempererat hubungan sosial, budaya, dan olahraga kedua bangsa besar ini,” kata Abhiram Singh Yadav, dalam rilisnya, Minggu (1/12).
Abhiram berencana menjadikan turnamen tersebut sebagai agenda tahunan terutama untuk mengenalkan cricket dan mempererat hubungan diplomasi antara kedua negara. Dengan semangat ini, kata Abhiram, olahraga membuktikan sebagai bahasa universal yang menyatukan perbedaan dan memperkuat hubungan antarbangsa.
Konsul Jenderal India untuk Bali Shashank Vikram menekankan pentingnya Spice and Sand Cup sebagai simbol diplomasi budaya yang inovatif.
“Turnamen perdana Spice and Sand Cup ini akan menjadi acara tahunan yang mempertemukan masyarakat India dan Indonesia melalui olahraga cricket. Cricket bukan sekadar olahraga, melainkan sebuah permainan yang mengajarkan nilai-nilai tim, persahabatan, dan stabilitas," ujar Shashank Vikram.
Di turnamen yang pertama kalinya digelar dan dirancang jadi tradisi tahunan, Tim Garuda Gentlemen Indonesia mengalahkan Tim Diaspora India, dengan selisih 41 run. Garuda memulai giliran batting terlebih dulu, dan mencetak skor 99 untuk tiga wicket dalam 10 over, sebuah performa yang menunjukkan dominasi tim Indonesia sejak awal.
Penampilan gemilang bowler Indonesia, khususnya I Ketut Edi Guna, menjadi kunci kemenangan tim Garuda. Dengan mencatat empat wicket penting, Ketut Edi tidak hanya membantu meraih kemenangan, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin klasemen bowler terbaik dengan 118 poin.
Di sisi lain, Julang Dzulfikar yang mencetak skor tertinggi dalam pertandingan di posisi kedua dengan 85 poin, menjadikannya salah satu pemain terbaik dalam laga tersebut. ant