Warning: session_start(): open(/home/kabarnasionalid/public_html/src/var/sessions/sess_6a3397cfff9dd8312859e5f0337d0559, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/kabarnasionalid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/kabarnasionalid/public_html/src/var/sessions) in /home/kabarnasionalid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Kaesang Tebar Ekoenzim dan Bibit Lele di Tukad Badung - KabarNasionalID

Kaesang Tebar Ekoenzim dan Bibit Lele di Tukad Badung

1 month ago 9
ARTICLE AD BOX
Kaesang tiba di Tukad Badung yang bersebelahan dengan Pasar Badung di Kota Denpasar, Minggu (3/11), sekitar pukul 09.20 Wita.

Dengan mengenakan pakaian adat Bali, dia berjalan kaki sepanjang sekitar 1 kilometer di jalan setapak tepi sungai tersebut dari titik kumpul awal di Puri Gerenceng Denpasar.

Sebelum menuju aliran Tukad Badung, putra bungsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu berkunjung di Puri Gerenceng untuk mempererat tali silaturahmi dengan tokoh puri setempat.

Selanjutnya, di aliran Tukad Badung, dia menebar ekoenzim dan ribuan bibit lele bersama dengan pengurus dan simpatisan PSI Bali dan Kota Denpasar.

Pada kesempatan itu, dia didampingi kontestan Pilkada Bali 2024 yang didukung PSI yakni pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana (Mulia–PAS).

Selain itu, pasangan calon walikota dan wakil walikota Denpasar nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi).

“Saya cuma titip pesan 27 November nanti ingat yang gundul dan gembul untuk (Pilkada) Provinsi Bali,” kata Kaesang di sela memberikan sambutan singkatnya.

Adapun gundul dan gembul tersebut merupakan ciri khas yang disematkan untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut satu tersebut.

Selain menebar benih ikan dan ekoenzim, Kaesang juga menyambangi beberapa lapak pedagang di Pasar Badung.

“Saya kaget saja dikunjungi Mas Kaesang. Tadi beli setengah kilogram cabai rawit terus bayar Rp 100.000,” kata seorang pedagang Surya Suparna. 7 ant
Read Entire Article