ARTICLE AD BOX
"Soal dualisme federasi, saya berharap segera selesai karena tidak bisa dipungkiri konflik ini membuat atlet jadi korban," kata Saleh Mustafa, dalam rilis, Senin (2/12). Saleh juga mengatakan, para atlet tenis meja di Indonesia memiliki semangat perjuangan yang tinggi dalam mengembangkan diri untuk meraih prestasi di level nasional hingga mancanegara.
Hal itu ditunjukkan para yang mengikuti kompetisi liga tenis meja BRImo IPL 2024 yang menuntaskan tiga seri kejuaraan dan akan melangsungkan partai grand final pada 21 - 22 Desember.
Atlet tenis meja Indonesia, kata Saleh, juga berhasil membuktikan kemampuan bersaing di level ASEAN dengan perolehan medali emas yang dipersembahkan Naufal Junindra dari klub Onic pada kejuaraan tenis meja ASEAN untuk kategori U-17.
Mustafa mengatakan, dualisme PTMSI yang berlangsung sekitar 14 tahun perlu segera tuntas sehingga muncul satu federasi yang diakui Komite Olimpiade (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Terkait dualism PTMSI, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo bertemu Menteri Hukum Supratman Andi Agtas membahas penanganan dualisme kepengurusan PTMSI yang berlangsung sekitar 14 tahun.
"Yang paling utama (mengatasi masalah dualisme) yakni penugasan pimpinan agar pak menteri hukum menjadi ketua umum tenis meja," kata Dito Ariotedjo, Senin.
Menurut Staf Khusus Menpora Bidang Hukum dan Tata Kelola Alvin Saptamandra menjelaskan bahwa dualisme di cabang olahraga tenis meja terjadi sejak lama atau lebih dari satu dekade. Akibat dualisme tersebut, lebih dari tiga kali ajang tenis meja Indonesia tidak mengirim atlet untuk mengikuti ajang SEA Games.
Sedangkan Menhum Supratman Andi Agtas menyarankan agar proses lebih lanjut terkait persoalan tersebut bisa dilakukan melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang berkomunikasi dengan federasi internasional tenis meja. Dengan demikian, kata Supratman, tidak menimbulkan kesan pemerintah mengintervensi lebih jauh terhadap federasi.
Sementara itu, lima klub tenis meja meraih tiket ke final BRImo Indonesia Pingpong League (IPL) 2024, setelah keluar sebagai klub terbaik pada seri tiga liga tenis meja pada 29 November - 1 Desember.
Kelima klub tersebut yaitu Onic Sport, Arwana Jaya, Sukun Kudus, dan Jasa Raharja Putera, Stoni. Mereka berhasil mengamankan posisi empat besar pada dua kategori kejuaraan yaitu elit putra (Onic Sport, Arwana Jaya, Sukun Kudus, dan Jasa Raharja) dan elit putri (Arwana Jaya, Onic Sport, Jasa Raharja Putera, dan Stoni).
CEO dan Founder BRImo IPL 2024 Yon Mardiyono menjelaskan, perjalanan panjang BRImo IPL 2024 selama tiga seri telah tuntas yang diwarnai dengan melihat persaingan yang sangat ketat. Dia berharap para atlet tidak cepat merasa puas karena masih berjuang di partai final di GBK Arena, Jakarta, pada 21-22 Desember.
“Masing-masing klub, harus mempersiapkan atlet semaksimal mungkin agar bisa meraih gelar juara pada musim pertama liga tenis meja,”kata Yon Mardiyono. ant